Rahasia Menghasilkan Uang Lewat Internet

bisnis paling gratis

Jumat, 23 November 2012

Teknik Penyuntikan Tanaman Gaha


      HASIL INOKULASI PENYUNTIKAN TANAMAN GAHARU 

REKAYASA PRODUKSI
Tahapan rekayasa produksi gaharu secara buatan melalui beberapa proses  sebagai berikut :
 1. lsolasi jamur pembentuk.
         lsolat jamur pembentuk diambil dari jenis pohon penghasil gaharu sesuai jenis dan 
ekologi sebaran tumbuh jenis pohon yang dibudidayakan.
2. ldentifikasi dan skrining.
         lsolat jamur pembentuk diidentifikasi berdasarkan taksonomi dan morfologinya. Proses  skrining dilakukan dengan menggunakan postulat koch untuk memastikan jamur yang memberikan respons pembentukan gaharu, memang berasal dari jamur yang diinokulasi
 
3. Teknik perbanyakan inokulum.
     Biakan murni jamur pembentuk gaharu dapat diperbanyak pada media cair dan media 
     padat.  Diperlukan keterampilan khusus dalam memperbanyak jamur agar proses
     kemurnian dan  peluang masing-masing jenis jamur pembentuk gaharu akan  
     memberikan respon yang berbeda  apabila disuntik pada jenis pohon penghasil gaharu
     yang berbeda.
4. Teknik induksi.
     Teknik induksi jamur pembentuk gaharu dilakukan pada batang pohon penghasil
     gaharu. Reaksi pembentukan gaharu akan dipengaruhi oleh daya tahan inang terhadap
     induksi jamur dan kondisi lingkungan.
     Respon inang ditandai oleh perubahan warna coklat setelah beberapa bulan disuntik. 
     Semakin banyak jumlah  lubang dan inokulum dibuat maka semakin cepat
     pembentukan gaharu terjadi. Proses pembusukan batang oleh jamur lain dapat
     terjadi apabila teknik penyuntikan tidak dilakukan sesuai prosedur.

ANALISA BIAYA KEBUN SAWIT ,KEBUN KARET, KEBUN GAHARU


ANALISA BIAYA PERBANDINGAN KEBUN SAWIT,KEBUN KARET DAN
KEBUN GAHARU

A. SAWIT
    Analisis hasil keuntungan kebun sawit 1 Ha
 Pendapatan tahun ke 16 - ke 25     232 ton  1450   Rp. 336,400,000
  A. PENDAPATAN SELAMA 25 TAHUN
       1.  Pendapatan tahun ke 1 - ke 15   Rp. 425,475,000  
       2.  Pendapatan tahun ke 16 - ke 25      Rp. 336,400,000
                                               
TOTAL PENDAPATAN 761,875,000
  B. PENGELUARAN SELAMA 25 TAHUN
      Tahun ke 1 - ke 3  Rp. 13,065,050 
      Tahun ke 4 – ke 15    Rp. 90,062,400
         Pengeluaran tahun ke 16 - ke 25   Rp. 75,052,000
                                               TOTAL PENGELUARAN 178,179,450
     C. Keuntungan 583,695,550 (selama 25 tahun)

B.  KARET
Anilisis Hasil keuntungan Kebun Karet 1 Ha
A. Keuntungan hasil usaha (Selama 32 Tahun ) :
    
Keuntungan hasil usaha adalah hasil produksi dikurangi biaya produksi , sbb :
    
Hasil produksi = Rp. 1 .453.232.000
    
Biaya produksi = Rp.    993.152.600
    
Keuntungan     = Rp.   460.079.400

B. Perhitungan hasil usaha per Ha/Tahun :

- Biaya pemeliharaan per tahun = Rp. 3.247.000
- Biaya sadap per tahun           = Rp. 3.600.000
 
Jumlah Biaya                        = Rp. 6.847.000

- Hasil sadap per tahun                  = Rp. 55.200.000
- Keuntungan per tahun                 = Rp. 48.353.000
- Keuntungan per bulan             = Rp. 4.029.417

C. GAHARU
Analisis hasil keuntungan kebun gaharu 100 pohon 
 II. PENERIMAAN
      Pohon yang dipanen diasumsikan hanya 80 % dari 100 pohon/ha yaitu 80 pohon :
      1. Gubal 80 kg x @ Rp 7.000.000,- = Rp 560.000.000,-
      2. Kemedangan 800 kg x @ Rp 500.000,- = Rp 400.000.000,-
      3. Abu gaharu 1.200 kg x @ Rp 15.000,- = Rp 18.000.000,- 
 
 Sub total C Rp 978.000.000,- 
 
III. KEUNTUNGAN (II - I)
Rp. 978.000.000 - Rp. 61.865.000 =
Rp.  916.135.000 

KEUNTUNGAN TANAM GAHARU 100 POHON
Keuntungan per 8 Tahun              = Rp. 916.135.000
Keuntungan per Tahun                 = Rp   114.516.872
Keuntungan per Bulan                  = Rp    9.543.000









 

Cara Bertanam Gaharu

PENDAHULUAN
Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara penghasil gaharu di dunia, karena mempunyai lebih dari 25 jenis pohon penghasil gaharu yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NusaTenggara, Maluku dan Papua. Gaharu merupakan komoditi elit hasil hutan bukan kayu yang saat ini banyak diminati oleh konsumen, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pada saat ini teknik budidaya tanaman penghasil gaharu telah dikuasai dengan baik, dari mulai kegiatan perbenihan, persemaain, penanaman dan pemeliharaannya. Adapun beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan budidaya pohon penghasil gaharu adalah sebagai berikut :

A. Persyaratan Tumbuh
     Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, pohon penghasil gaharu perlu ditanam pada kondisi yang sesuai dengan tempat tumbuhnya di alam. Tempat tumbuh yang cocok untuk tanaman penghasil gaharu adalah dataran rendah, lereng-lereng bukit sampai ketinggian 750 meter di atas permukaan laut

B. Penanaman
       Penanaman bibit penghasil gaharu dapat dilakukan secara agroforesty (tumpangsari) dengan tanaman jagung, singkong, pisang atau ditanam di sela-sela tanaman pokok yang telah tumbuh terlebih dahulu, seperti karet, akasia, sengon, kelapa sawit, dan lain-lain. 
       Pada tahap awal pertumbuhan di lapangan bibit penghasil gaharu memerlukan naungan. Dengan mengatur jarak tanam yang tepat, maka tanaman penghasil gaharu tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.
       Apabila tanaman penghasil gaharu akan ditanam pada hamparan lahan yang luas dan masih kosong (monokultur), maka jarak tanam dapat dibuat 3 X 3 m,  3 x 4 m, 3 x 5 m, 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m. 
 
C. Pemeliharaan
      Tanaman penghasil gaharu pada umur 1-3 tahun perlu dipelihara secara intensif, terutama mengurangi gangguan dari gulma. Karena tanaman penghasil gaharu telah bermikoriza, maka penggunaan pupuk kimia dapat diminimalisir. Setelah tanaman berumur 4-6 tahun, barulah tanaman penghasil gaharu siap untuk diinduksi secara buatan dengan menggunakan jamur pembentuk gaharu.
 
D. Pemanenan.
Pemanenan gaharu dapat dilakukan minimum 1- 2 tahun setelah proses induksi jamur pembentuk gaharu Apabila ingin mendapatkan produksi gaharu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
maka proses pemanenan dapat  dilakukan 2-3 tahun setelah proses induksi jamur.Teknik pemanenan dan keahlian dalam pemilahan kayu gaharu (Gubal dan kemedangan)